TUGAS INDIVIDU
SATLAN DAN
VERBATIM
RET
(Rational-Emotive Therapy)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Praktikum Konseling Individual
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr.
Siti.S.Fadhillah, M.Pd
Disusun
Oleh :
RIAN
HERMAWAN
K3109069
PROGRAM STUDI BIMBINGAN
DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
SATUAN
KEGIATAN
LAYANAN
KONSELING
A.
Judul / Spesifikasi Layanan :Merasa Kelelahan
B. Bidang
Bimbingan :
Pribadi
C. Jenis
Layanan :
Konseling
Individu
D. Fungsi
Layanan :
Pengentasan
E. Tujuan
Layanan :
Mengubah cara berpikir klien dari yang
irrasional menjadi rasional.
F.
Hasil yang ingin dicapai :
1. Klien dapat memahami keadaan diri secara baik
2. Klien dapat berpikir secara rasional
3. Klien dapat menemukan jalan keluar bagi masalahnya
G. Sasaran
Layanan :
Subhan Wahyu P
H. Uraian
Kegiatan Pemberian Layanan :
1. Pendahuluan
a. Menyambut
kehadiran klien
b. Menciptakan
hubungan yang baik dengan klien
2. Inti
a. Assesment
Ø Mengenali
informasi tentang keadaan klien dan mendorong klien untuk menguraikan
permasalahan
b. Antecendent
Event/Activity
Ø Merumuskan
kejadian yang sebenarnya terjadi dan dialami klien sehingga klien memiliki
iratianal belief
c. Belief
Ø Merumuskan
yang menjadi irational belief klien atas kejadian yang sebenarnya terjadi.
Sehingga konselor dapat memahami keyakinan klien atas peristiwa yang dialami
klien
d. Consequence
Ø Merumuskan
hasil yang dibentuk dari irasional belief klien. Dalam permasalahn ini
Consequence atas Antecedent Event adalah keinginan klien untuk lebih
diperhatikan oleh orang tuanya
e. Disputing
Ø Konselor
melakukan proses konseling dengan mendispute atau melawan irational belief
klien dengan rational belief klien. Dispute dilakukan dengan memberikan
treatment berupa Teknik Home
Work dan Self Modelling
f. Effect/Expectation
Ø Hasil
yang didapat berupa keberhasilan dapat diubahnya irational belief menjadi
rational belief sehingga perilaku klien dapat terarah pada perilaku yang lebih
positif
3. Penutup
a. Konselor
dan klien membuat kesimpulan
b. Menutup
pertemuan
I.
Tempat Penyelenggara Layanan : Ruang BK
J.
Pelaksanaan : 30 April 2012
K. Waktu : 1 x 45 Menit
L. Penyelenggara
Layanan : Guru BK
M. Pendekatan/ teknik yang digunakan : RET/ Homework
N. Alat yang Digunakan : kertas dan
bolpoin
O. Rencana
Penilaian dan tindak lanjut :
1. Penilaian segera
: Mengamati perilaku klien saat kegiatan konseling
2. Penilaian jangka pendek :
Mengamati pilihan jalan keluar yang dipilih oleh klien
3. Penilaian jangka panjang :
Bekerjasama dengan wali kelas ubtuk mengamati perkembangan klien selama satu
bukan setelah proses konseling
P.
Tindak Lanjut : Apabila di
perlukan, dapat dilaksanakan
konseling pertemuan berikutnya
Q. Catatan Khusus : -
VERBATIM
KONSELING INDIVIDUAL
RET
(Rational-Emotive Therapy)
Subhan adalah seorang siswa SMA kelas X. Dia awalnya
berasal dari keluarga yang mampu dan berkecukupan. Dan suatu ketika Orang
Tuanya mengalami musibah kecelakaan yang menyebabkan ayahnya sebagai tulang
punggung keluarga meninggal dunia yang berpengaruh pada usahanya yang mengalami
kebangkrutan. Hal ini mengharuskan Subhan untuk menggantikan tugas ayahnya
sebagai tulang punggung keluarga, karena disini Subhan adalah anak laki-laki
tunggal dalam keluarganya.
Dan untuk mencukupi kebutuhan dia
dan ibunya yang masih dirawat pasca kecelakaan tersebut Subhan harus bekerja
sepulang dari sekolah. Hal ini pun menjadi beban tersendiri yang harus
ditanggung oleh Subhan sebagai anak yang masih duduk di kelas X SMA.
Berikut proses
konseling yang dilakukan :
PERTEMUAN PERTAMA
Pelaku
|
Pernyataan
|
Keterangan
|
Klien
|
“Selamat
pagi Pak....!”
|
|
Konselor
|
“Oh
iya...selamat pagi, mari masuk”
|
Good Rapport
|
Konselor
|
“
Maaf, ini dengan siapa ya..”
|
Good Rapport
|
Klien
|
“
Saya Subhan Pak, yang kemarin menghubungi Bapak minta untuk diadakan
konseling hari ini”
|
|
Konselor
|
“.O
iya-iya, bagaimana kabarnya Mas Subhan”
|
Good Rapport
|
Klien
|
“Alhamdulillah,
baik pak.”
|
|
Konselor
|
“bagaimana
pelajarannya barusan?menyenangkan?
|
Good Rapport
|
Klien
|
“ya
lumayan pak”
|
|
Konselor
|
“Bagus
kalau begitu. Semoga ke depannya Mas Subhan bisa mengikuti pelajaran di kelas
dengan lebih baik ya.”
|
Reinforcement
|
Klien
|
“Ya,
Pak. Terima kasih”
|
|
Konselor
|
“Baiklah
kalau begitu, seperti kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan melakukan
konseling. Waktu kita nanti 45 menit, dan mari kita guanakan waktu tersebut
sebaik mungkin. Nanti silahkan Mas Subhan bercerita tentang masalah Mas Subhan secara
terbuka dan jujur dan tidak usah menutupi sehingga nanti dapat memudahkan
saya dalam membantu Mas Subhan dalam mencari solusi yang terbaik. Dan Mas
Subhan tidak usah khawatir, kalau saya akan bercerita kepada orang lain
terkait konseling ini. Karena disini saya diikat oleh kode etik jadi saya
tidak mungkin menbicarakan masalah ini kepada orang lain kecuali atas
persetujuan dari Mas Subhan sendiri ”
“baiklah
sekarang coba Mas Subhan bercerita tentang masalah yang saat ini dihadapi
oleh Mas Subhan”
|
Role Limit
Lead
|
Klien
|
“begini
pak, saya dulunya memang berasal dari keluarga yang mampu dan berkecukupan.
Tapi setelah Orang Tua saya mengalami musibah
kecelakaan yang mengakibatkan ayah saya meninggal dunia kehidupan saya
menjadi 180 berubah Pak”
|
Aktivity
|
Konselor
|
“Iya
Mas Subhan, bisa diceritakan lebih terbuka lagi dengan masalah yang Mas
Subhan hadapi sekarang?”
|
Exploring
|
Klien
|
“Karena
setelah kejadiaan itu mengharuskan saya menggantikan tugas ayah saya menjadi
tulang punggung keluarga Pak. Jadi mau tidak mau setiap pulang sekolah
mengharuskan saya bekerja keras untuk mencukupi kelangsungan hidup saya dan
ibu saya yang sekarang masih dirawat pasca kecelakaan Pak”.
|
|
Konselor
|
“jadi
Mas Subhan sekarang merasa terbebani jika harus bekerja setelah pulang
sekolah begitu? .”
|
Clarification
|
Klien
|
“iya pak,
apa lagi sekarang sepulang sekolah kan saya pribadi sebenarnya juga sudah
capek ”
|
Aktivity
|
Konselor
|
“Iya..ya..
Bapak mengerti perasaan Mas Subhan, terus emangnya apakah tidak ada saudara dekat dari keluarga Mas Subhan
yang bisa membantu perekonomian keluarga Mas Subhan saat ini?”
|
Emphaty
|
Klien
|
“Sebenarnya
ada Pak, walaupun masih satu kota tapi jarak rumah saya dan keluarga saya
tersebut cukup jauh juga”
|
|
Konselor
|
“Iya,
dan apakah Mas Subhan pernah mencoba datang untuk meminta bantuan?”
|
Exploring
|
Klien
|
“Pernah
sih Pak sekali, dan mungkin kerena saya kesananya juga sendirian jadi tidak
begitu diperhatikan. Dan sebenarnya ibu saya juga sungkan jika harus
berhutang walaupun dengan keluarga sendiri”
|
|
Konselor
|
“Mengapa
ibu Mas Subhan bisa merasa demikian?”
|
Assesment
|
Klien
|
“Iya
Pak, mungkin ibu saya takut nanti kalau tidak bisa menggembalikannya karena
ayah saya sekarangkan juga sudah tidak ada”.
|
|
Konselor
|
“Soal
pekerjaan yang biasanya Mas Subhan lakukan tadi seperti apa ya?”
|
Assesment
|
Klien
|
“Saya
melakukan pekerjaan yang bisa saya kerjakan saja Pak, karena saya sendiri
juga belum mempunyai ijazah untuk mencari pekerjaan yang tetap”
“saya
biasanya ikut orang saja seperti menjadi membantu bersih-bersih dan
mengangkat barang-barang dagangan”
|
|
Konselor
|
“Apakah
dengan pekerjaan yang Mas Subhan lakukan tersebut sudah dapat mencukupi
kebutuhan keluarga?”
“dan
bagaimana tanggapan ibu Mas Subhan sendiri dengan pekerjaan yang dilakukan
Mas Subhan tersebut?”
|
Lead
|
Klien
|
“Sebenarnya
masih sangatlah belum Pak, karena itulah saya merasa sangat pusing jika harus
memikirkan kebutuhan ekonomi keluarga sejak dini Pak, mungkin lebih baik saya
menyusul ayah saya saja Pak, saya sangat merindukan sosok ayah saya saat
beliau masih hidup”
“sedangkan
ibu saya, sebenarnya juga tidak tega jika melihat saya harus bekerja Pak,
tapi ibu saya taunya juga saya bekerja yang biasa-biasa saja tidak seperti
yang saya ceritakan tadi Pak.”
|
|
Konselor
|
“Terus
dengan Mas Subhan ingin mengakhiri hidup apakah itu jalan keluar terbaik? Dan
bagaimana dengan nasib ibu Mas Subhan yang sedang sakit?”
“Dan
bagaimana sih sosok ayah Mas Subhan ketika masih hidup?”
|
Lead
|
Klien
|
“Iya
juga sih Pak, bagaimana dengan ibu saya nantinya dan siapa juga yang akan
merawat ibu saya kalau saya juga pergi. Tapi mungkin sebaiknya saat putus
sekolah saja ya Pak, supaya saya lebih fokus bekerja untuk mencukupi
kebutuhan keluarga saya?”
“Kalo
untuk sosok ayah saya sendiri, ayah saya adalah seorang pekerja keras sampai
keberhasilan usahanya dapat membahagiakan keluarganya Pak.”
|
Consequence
|
Konselor
|
“kalau
begitu bagaimana dengan masa depan Mas Subhan, apa Mas Subhan tidak ingin
cita-citanya tercapai?”
“dan
apakah Mas Subhan tidak ingin seperti ayah Mas Subhan?”
|
Lead
|
Klien
|
“Iya
sih Pak, tapi saya masih binggung bagaimana membagi waktu sekolah dengan
bekerja mencari nafkah.”
|
|
Konselor
|
“Iya Mas Subhan, Bapak paham perasaan
Mas Subhan rasakan.
Kalau begitu apakah Mas Subhan bicarakan dengan ibu Mas Subhan terkait dengan
masalah yang Mas Subhan hadapi sekarang”
|
Empaty
Lead
|
Klien
|
“Saya
belum mencobanya Pak, saya takut membebani pikiran ibu saya yang sedang sakit
Pak.”
|
|
Konselor
|
“Baiklah
Mas Subhan, sepertinya Mas Subhan membutuhkan waktu istirahat dulu. Bagaimana
kalau Mas Subhan nantinya coba membicarakan masalah terkait yang Mas Subhan
rasakan sekarang deng ibu Mas Subhan, ketika nanti ibu Mas Subhan kelihatan
lebih baikkan”
“dan
kalau Mas Subhan merasa pekerjaan yang sekarang dirasa terlalu memberatkan
Mas Subahan bisa juga untuk dibicarakan juga dengan bosh diamana Mas Subhan
bekerja untuk ditempatkan dibagian yang lebih ringan”
|
Teknik Homework
Lead
|
Klien
|
“Iya Pak. Sesampainya di rumah, nanti saya
akan coba membicarakan masalah saya ini dengan ibu saya. Dan juga pada bosh
ditempat saya bekerja untuk diberikan keringanan dalam bekerja”
“Dan
besok lusa bila sudah ada perkembangan saya akan menemui Bapak lagi.”
|
|
Konselor
|
“Baiklah kalau begitu, sebelum kita akhiri pertemuan konseling hari ini, coba
Mas Subhan simpulkan apa
saja yang kita bicarakan dalam proses konseling hari ini?”
|
Termination
Summary
|
Klien
|
“Baik
Pak, saya disini memiliki permasalan dimana merasa kelelahan jika harus
menggantikan peran ayah saya menjadi tulang punggung keluarga, setelah ayah
saya meninggal dunia dalam kecelakaan. Dan untuk mencukupi kebutuhan keluarga
saya harus bekerja keras sepulang sekolah Pak”
“Dan
saya merasa binggung untuk mengatur jadwal bekerja dengan sekolah, maka dari
itu nanti saya akan coba membicarakan permasalahan saya ini dengan ibu saya
dan juga bosh saya Pak.”
|
|
Konselor
|
“Bagus Mas Subhan, kalau begitu untuk pertemuan konseling hari ini kita cukupkan sekian dulu,
ya?”
|
Termination
|
Klien
|
“Iya, Pak. Terima kasih, saya permisi dulu, selamat siang Pak”
|
|
Konselor
|
“Iya,
selamat siang”
|
Termination
|
PERTEMUAN KEDUA
Pelaku
|
Pernyataan
|
Keterangan
|
Klien
|
“Selamat pagi Pak”
|
|
Konselor
|
“Iya, selamat pagi silahkan masuk. Silahkan duduk.”
|
Opening
|
Klien
|
“Baik Pak, terima kasih “
|
|
Konselor
|
“Mas Subhan, bagaiman kabarnya, tampaknya hari ini lebih segar
dari yang kemarin”
|
Good Rapport
|
Klien
|
“Iya Pak, kemarin setelah pulang dari konseling dan
melihat ibu saya lebih baikan saya mencoba membicarakan permasalahan yang
saya rasakan Pak”.
|
|
Konselor
|
“Terus
bagimana tanggapan dari ibu Mas Subhan sendiri?”
|
Reinforcement
|
Klien
|
“Sebenarnya
ibu saya juga tidak ingin jika saya merasakan kelelahan jika harus bekerja
lagi sepulang sekolah, dan ibu saya juga sempat kaget kalau pekerjaan yang
saya lakukan selama ini adalah bersih-bersih dan angkat-angkat barang”
“Ibu
saya juga berpesan untuk lebih fokus saja dalam bersekolah dan ketika nanti
ibu saya sudah sembuh juga akan ikut bekerja mencari penghasilan Pak.”
|
|
Konselor
|
“Wah..Bapak
merasa ikut senang. Tentunya sekarang Mas Subhan lebih semangat lagi kan
karena telah mendapat dukungan dari ibu Mas Subhan?”
|
Lead
|
Klien
|
“Iya,
Pak. Sekarang saya lebih semangat lagi menjalani hari-hari saya, dan saya
tidak ada gunanya juga harus mengeluh sampai-sampai mempunyai pikiran untuk bunuh
diri dan ingin putus sekolah. Saya harus siap menerima takhdir saya ini Pak,
dan saya akan berusaha untuk meraih cita-cita.”
|
|
Konselor
|
“Baiklah
kalo begitu, terus bagaimana dengan masalah Mas Subhan bosh ditempat Mas
Subhan bekerja?”
|
Lead
|
Klien
|
“Memang
awalnya sih bosh saya juga binggung ketika saya minta ditempatkan dibagian
yang lebih ringan, apalagi saya masuknya juga tanpa ijazah. Tapi setelah saya
coba jelaskan permasalahan yang saya hadapi, dan alasan kenapa saya ingin
ditempatkan dibagian yang lebih ringan, bosh saya bisa memakluminya dan
sekarang saya ditempatkan dibagian kasir Pak”
|
Disputing
|
Konselor
|
“Waduh,
bagian yang mengurusi uang berarti Mas Subhan. Bagaimana perasaan Mas Subhan
saat ditempatkan di bagian itu?”
|
|
Klien
|
“Saya
awalnya juga merasa terbebani Pak jika harus mengurusi bagian kenguangan,
tetapi sifat jujur dan tidak mengambil hak orang lain yang pernah diajarkan
oleh orang tua saya, menjadikan tantangan pada diri saya untuk mencobanya
Pak”
|
|
Konselor
|
“Bagus Mas Subhan, kalau Mas Subhan mempunyai pemikiran
seperti itu ”
|
Reinforcement
|
Klien
|
“Iya pak, pastinya saya akan
berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan kepada saya.”
|
|
Konselor
|
“Nah sekarang sekarang apakah Mas Subhan sudah merasa tidak
terbebani jika harus bekerja sepulang sekolah?
|
Lead
|
Klien
|
“Mungkin
bukan saatnya lagi Pak jika saya harus menganggapnya sebagai beban hidup,
tetapi saya akan lebih menganggapnya mulai belajar untuk lebih bersikap
dewasa dan belajar tanggung jawab.”
“Tetapi
sebenarnya saya juga masih binggung dalam mengatur jadwal belajar dan bekerja
Pak, walaupun pekerjaan saya sekarang lebih ringan.”
|
|
Konselor
|
“Nah sekarang Mas Subhan coba
untuk membuat jadwal harian mengenai segala kegiatan yang biasanya Mas Subhan
kerjakan, dengan syarat Mas Subhan harus mematuhi Jadwal yang telah Mas
Subhan sendiri”
|
Lead
|
Klien
|
“Iya
Pak, tetapi sepertinya saya mengerjakannya nanti di rumah saja, biar saya
juga bisa berbikir panjang dan sepertinya juga butuh waktu buat saya
membuatnya. Dan takutnya kalu saya buat disini malah menyibukan Bapak saja.”
|
|
Konselor
|
“Baiklah, kalau itu keinginan Mas
Subhan. Kalau untuk jadwal kegiatan harian tadi akan Mas Subhan kerjakan di
rumah, terus
apa yang bisa kita bicarakan lagi terkait masalah Mas Subhan?”
|
Reflection of felling
Lead
|
Klien
|
“Sepertinya
dicukupkan sekian dulu Pak, karena sebentar lagi saya juga mau ada ulangan. Dan besok kalau jadwal kegiatan
hariannya sudah selesai akan saya konsultasikan kepada Bapak lagi.”
|
|
Konselor
|
“Baiklah kalau begitu, sukses
ya Mas Subhan untuk ulangannya nanti. Dan saya tunggu jadwal kegiatan
hariannya secepatnya”
|
Termination
|
Klien
|
“Iya Pak terimakasih, kalau begitu saya permisi dulu Pak dan besuk saya akan datang kesini lagi membawa jadwal kegiatan harian
yang telah saya buat Pak”
|
|
Konselor
|
“Baik
Mas Subhan, terimakasih
juga sudah berkunjung lagi kekantor Bapak hari ini.”
|
Termination
|
Klien
|
“Iya Pak Terimakasih, saya permisi dulu Pak, selamat siang”
|
|
Konselor
|
“Iya, selamat siang”
|
Termination
|
PERTEMUAN KETIGA
Pelaku
|
Pernyataan
|
Keterangan
|
Klien
|
“Selamat pagi Pak”
|
Opening
|
Konselor
|
“Iya selamat pagi. Silahkan masuk. Silahkan duduk Mas
Subhan”
“Mas
Subhan sekarang
tampaknya lebih ceria dari pada kemarin ya.”
|
Good Rapport
|
Klien
|
“Iya Pak, sekarang saya lebih ceria dan semangat lagi Pak. Karena kemaren ulangan saya
berjalan lancar Pak. Dan saya kesini juga sudah membawa jadwal kekiatan
harian yang telah saya buat Pak”
|
|
Konselor
|
“Bagus kalau begitu Mas Subhan, Bapak juga senang mendengarnya”
“bisa
Bapak lihat Mas Subhan jadwalnya?”
|
Reinfocement
|
Klien
|
“Oh
iya Pak silahkan”
“kemarin saya membuatnya berdua Pak, bersama ibu saya, biar ada masukan juga dari orang tua” |
|
Konselor
|
“Iya bagus kalau begitu Mas Subha, jadi komunikasi dengan
orang tua harus tetap dijaga dengan baik ya Mas Subhan.”
|
Reinforcement
|
Klien
|
“Baik
Pak, bagaimana pendapat Bapak terkait jadwal yang saya buat ini Pak?”
|
|
konselor
|
“Baik
Mas Subhan, karena jadwal ini yang membuat Mas Subhan sendiri dengan
pemikiran yang matang Bapak rasa juga ini sudah yang terbaik. Dan yang
terpenting Mas Subhan nantinya dapat bertanggung jawab atas jadwal yang Mas
Subhan buat sendiri”
|
Lead
|
Klien
|
“ Iya Pak saya akan melaksanakan isi
jadwal yang telah saya buat sebaik mungkin, dan saya juga mau mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak yang sudah menolong saya
dalam masalah yang saya hadapi.”
|
|
Konselor
|
“Begini Mas Subhan, disini Bapak tidak melakukan
apa-apa dan hanya bertugas membantu Mas
Subhan, tetapi hasil
yang Mas
Subhan capai
sekarang ini memang adalah usaha dari Mas Subhan sendiri. Bapak pun juga merasa senang Mas
Subhan menjadi lebih
baik. Bagaimana, apakah Mas Subhan sekarang sudah lebih lega dari pada sebelumnya?”
|
Role limit/
Effect
Lead
|
Klien
|
“Iya Pak, sekarang sekarang saya sudah lega,
karena yang menjadi beban saya selama ini sudah terselesaikan Pak.”
|
|
Konselor
|
“Iya
Bapak ikut senang, baiklah kalau begitu coba sekarang Mas Subhan simpulkan semua pembicaraan kita dari awal pertemuan
sampai sekarang”
|
Summary
|
Klien
|
“Baik
Pak, dimana sebelumnya saya merasa kelelahan jika harus bekerja sepulang
sekolah karena menggantikan peran ayah saya sebagai tulang punggung keluarga,
dan saya juga
sempat putus asa dan ingin bunuh diri atau lebih baik putus sekolah saja,
karena saya mengalami kebingungan dalam pembagian jadwal bekerja dan
bersekolah. Dan akhirnya kini saya telah dapat mengatasinya setelah
mengkomunikasikannya dengan ibu dan bosh saya, selain itu sekarang saya juga
mempunyai jadwal kegiatan harian yang harus saya patuhi. ”
|
|
Konselor
|
“Benar sekali, masalah Mas Subhan dimana sempat mengalami kelelahan karena harus menggantikan peran
ayah Mas Subhan sebagi tulang punggung keluarga tetapi kini Mas Subhan telah
dapat mengambil hikmah bahwa kejadian tersebut dapat dijadikan pembelajaran
untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab, dan kini Mas
Subhan juga telah membuat jadwal harian sendiri Bapak juga berpesan untuk
tidak melupakannya.
“ Dan
Bapak sekarang juga
ikut senang dengan pemikiran Mas Subhan yang lebih semangat dari yang sebelumnya”
|
Summary
Reflection of felling
|
Klien
|
“Saya
juga senang sekali, Pak. Oh ya, Pak. Kalau besok-besok saya ke sini lagi
kalau ada masalah yang ingin saya ceritakan ke Bapak, boleh ya Pak?”
|
|
Konselor
|
“Iya,
Mas Subhan tentu saja. Bapak akan menerima Mas Subhan kapan pun dan Bapak
akan siap membantu Mas Subhan”
|
Termination
|
Klien
|
“Kalau
begitu, saya permisi dulu ya Pak, selamat siang Pak”
|
|
Konselor
|
”Iya
silahkan Mas Subhan, selamat siang”
|
Termination
|
Wynn Las Vegas - JAMH Hub
BalasHapusWelcome to 통영 출장안마 the Wynn Las Vegas, where the action is endless! 청주 출장안마 With over 2,200 hotel rooms, incredible restaurants, 익산 출장샵 exciting 영주 출장안마 leisure activities, and first-class 경산 출장샵